Senin, 29 Juli 2013

Galaksi Lenticular, bentuk galaksi yang unik

Pengertian Galaksi Lenticular
Galaksi lenticular adalah golongan galaksi yang bentuknya seperti perpaduan antara galaksi spiral dengan galaksi ellips dalam skema klasifikasi morfologi, galaksi ini berbentuk seperti cakram dan telah kehilangan sebagian besar materialnya dikarenakan tertelan lubang hitam atau hal-hal lainnya. Morfologi dan kinematika lenticular masing-masing galaksi, menunjukkan modus pembentukan galaksi. Tetapi mereka (galaksi lenticular) bukanlah galaksi spiral yang mulai terhapus melainkan sebuah bentuk galaksi tersendiri, hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa galaksi lenticular cenderung lebih cemerlang dari galaksi spiral, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sisa-sisa pudar galaksi spiral.
Galaksi Lenticular biasanya berusaha untuk terus mempertahankan materialnya tetap di dalam galaksi, sehingga bentuk mereka sedikit demi sedikit menyerupai bentuk galaksi ellips.
Galaksi  yang memiliki bentuk lenticular memiliki komponen yang unik, mereka memiliki rasio tonjolan-to-disk jauh lebih tinggi daripada spiral yang khas dan tidak memiliki struktur spiral lengan kanonik tipe terakhir. Tonjolan ini  dapat dilihat di rasio sumbu (yaitu rasio antara aksial kecil dan besar diamati galaksi disk) distribusi sampel galaksi lenticular. Distribusi untuk lenticular galaksi naik terus dalam kisaran 0,25-0,85 sedangkan distribusi untuk spiral pada dasarnya datar di kisaran yang sama.

Contoh Galaksi Lenticular
NGC 3
NGC 16
NGC 20
NGC 37
NGC 43
NGC 250

Silahkan Baca Juga

Dari Blog Lain
Undang-undang Gula (Suiker Wet)

Lubang Raksasa di Matahari

Lubang di matahari? Memangnya apakah ini tanda akhir jaman? Sebenarnya bukan kok galaksi kita masih dalam tahap aman dan sistem tata surya kita tidak sedang terancam gara-gara lubang ini, melainkan peristiwa rutin matahari yang jarang terjadi, mengerikan memang saat pertama kali mendengar bahwa ada lubang di matahari, padahal kenyataannya lubang ini malah dapat membantu manusia untuk mempelajari cuaca di luar angkasa.
Hasil pengamatan dari sebuah teleskop luar angkasa milik SOHO (Solar and Heliospheric Observation) menyatakan bahwa kini matahari kita memiliki sebuah lubang besar, sebuah tempat gelap yang mencakup seperempat dari matahari serta mengeluarkan gas dan meterialnya ke angkasa. Lubang ini tidak jarang, tapi perubahan frekuensi mereka dengan siklus aktivitas matahari. Matahari saat ini mencapai puncaknya 11 tahun dalam kegiatan, yang dikenal sebagai solar maksimum.
Lubang di matahari ini mulai diamati pada tanggal 13 Juli 2013 sampai 18 Juli 2013, kemudian NASA merilis sebuah video dari lubang matahari seperti yang terlihat oleh pesawat ruang angkasa SOHO, menunjukkan wilayah tersebut sebagai tempat gelap yang luas dikelilingi oleh aktivitas matahari.
Lubang koronal merupakan tempat yang lebih gelap dan merupakan daerah yang lebih dingin dari atmosfer matahari, atau korona. Dalam kekosongan ini, garis-garis medan magnet menghilang menjadi angin matahari daripada kembali ke permukaan matahari. Lubang koronal ternyata dapat mempengaruhi cuaca luar angkasa lho! Kok bisa? Karena lubang koronal mengirim partikel matahari mengalir dari matahari sekitar tiga kali lebih cepat dari angin lambat yang dilepaskan di tempat lain dari atmosfer matahari, demikianlah keterangan dari NASA.
"Meskipun tidak jelas apa yang menyebabkan lubang koronal, mereka berkorelasi ke daerah pada matahari di mana medan magnet melambung dan pergi, gagal untuk loop kembali ke permukaan, seperti yang mereka lakukan di tempat lain," NASA Karen Fox di badan Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md

Rabu, 03 Juli 2013

5 Fakta Unik Tentang Bulan

1. Air ada di Bulan
Wow, ternyata di Bulan ada air ya? Kandungan air di Bulan ini pertama kali diketahui manusia pada saat roket Centaur pada misi LCROSS pada tahun 2009 mendarat di Bulan. Menurut teori yang ada, air hidroksil dalam partikel kaca mikroskopis ini berasal dari interaksi proton dengan ion hdrogen dari angin Matahari.

2. Bulan mempengaruhi emosi manusia
Selama ini kita tahu bahwa gravitasi Bulan telah menarik air di Bumi, dampak dari gravitasi tersebut yang peling kelihatan adalah pada saat terjadi air pasang di pantai. Ternyata tidak hanya air yang kelihatan saja yang terpengaruh, ternyata air dalam tubuh manusia juga ikut ditarik oleh gravitasi Bulan, itulah mengapa emosi seseorang bisa berbeda saat melihat Bulan.

3. Bulan lebih tua dari Bumi
Saat manusia meneliti sample batuan dari Bulan, betapa mengejutkannya saat mengetahui ternyata usia bebatuan di Bulan jauh lebih tua daripada usia batuan tertua di Bumi, wow usia Bulan ternyata jauh lebih tua ya dari Bumi.

4. Jarak dan ukuran yang tepat
Setelah diukur dengan teliti, ternyata jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari persis 395 kali diameter bulan. Ukuran tepat lainnya tentang Bulan, adalah pada saat gerhana Matahari, Bulan bisa begitu tepat menutupi Matahari, padahal ukuran Matahari kan jauh lebih besar

5. Teori Bulan bukan satelit alami Bumi
Teori ini pernah dikemukakan oleh dua ilmuwan Uni Soviet, mereka menyatakan bahwa Bulan dibuat oleh manusia, sebab semua ciri-ciri pada Bulan tidak seperti ciri-ciri satelit planet lain, hal ini menimbulkan pertanyaan, apalagi pada saat mengetahui bahwa Bulan begitu akurat dalam setiap hal, misalnya saja mengenai jaraknya, ukurannya, bagian Bulan yang tampak, Rongga dalam Bulan dan bentuknya yang tidak berubah sepanjang jaman.

Lebih lengkap tentang Bulan, klik di sini

Silahkan Baca Juga


Dari Blog Lain

Undang-undang Gula (Suiker Wet)

Bulan, satu-satunya satelit alami Bumi

Pengertian Bulan
Bulan merupakan satelit alami dari planet Bumi yang berjarak sekitar 384.403 km dari pusat Bumi, Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Struktur Bulan
Bulan memiliki massa jenis 3,4 gr/cm sedangkan volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggung jawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Fungsi Bulan

  • Bulan berfungsi untuk menerangi Bumi pada malam hari
  • Setiap satelit alami yang dimiliki oleh planet, memiliki satu fungsi yang sama, yaitu melindungi planet induk dari hantaman benda-benda langit lainnya
  • Fungsi bulan yakni menyeimbangkan perputaran siklus dari air laut dimana pada posisi bulan searah tangensial dengan bumi maka arus yang terjadi bisa mengakibatkan pasang air laut.
  • Perputaran Bulan digunakan sebagai penanggal dalam beberapa kalender
  • Satelit alami juga dapat mengontrol kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitational tidal wave.


Silahkan Baca Juga


Dari Blog Lain

Undang-undang Gula (Suiker Wet)