Sebelumnya izin minta gambar ya ke http://astronomi.us
Mungkin kamu belum pernah mendengar tentang materi gelap, materi gelap itu bukan rumus kimia atau catatan sejarah yang diblok pakai warna hitam. Bukan juga rangkain seri dari buku His Dark Material(agak-agak nyambung sih ceritanya), melainkan materi gelap yang akan dibahas ini berhubungan dengan terbentuknya alam semesta.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, berbagai pengamatan menunjukkan bahwa adanya ketidakcukupan materi terpantau dalam alam semesta yang dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan gaya gravitasi antar dan intra galaksi. Hal ini kemudian memunculkan gagasan bahwa 90% materi alam semesta berupa materi gelap yang tidak memancarkan cahaya maupun berinteraksi dengan materi barion. Selain itu, asumsi bahwa alam semesta terdiri dari materi normal akan menghasilkan prediksi yang inkonsisten dengan hasil pengamatan.
Well, awalnya mungkin kamu akan mengira materi gelap adalah hal yang belum diketahui, memang sih materi gelap belum berhasil dipetakan, tetapi bukan sebuah hal yang belum diketahui, bingung?? Simplenya nih, materi gelap adalah materi yang tidak terdeteksi oleh radiasi(sinar matahari) tetapi dapat dibuktikan kehadirannya oleh adanya gravitasi.
Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta. Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada prakteknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.
Tapi… meteri gelap akhir-akhir ini berhasil dipetakan lho! Well, beberapa ilmuwan pada tahun 2008 yang lalu menyatakan telah melihat reaksi yang terdeteksi oleh data statistic sehingga mereka berhasil memetakan materi gelap.
Dimana sih materi gelap ditemukan? Nggak jauh-jauh, para ilmuwan menemukan materi gelap di sekitar matahari(padahal jauh banget) dan dengan ditemukannya materi gelap ini, para ilmuwan mulai mengetahui bahwa materi gelap saling memusnahkan satu sama lain.
Mungkin kamu belum pernah mendengar tentang materi gelap, materi gelap itu bukan rumus kimia atau catatan sejarah yang diblok pakai warna hitam. Bukan juga rangkain seri dari buku His Dark Material(agak-agak nyambung sih ceritanya), melainkan materi gelap yang akan dibahas ini berhubungan dengan terbentuknya alam semesta.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, berbagai pengamatan menunjukkan bahwa adanya ketidakcukupan materi terpantau dalam alam semesta yang dapat digunakan untuk menjelaskan kekuatan gaya gravitasi antar dan intra galaksi. Hal ini kemudian memunculkan gagasan bahwa 90% materi alam semesta berupa materi gelap yang tidak memancarkan cahaya maupun berinteraksi dengan materi barion. Selain itu, asumsi bahwa alam semesta terdiri dari materi normal akan menghasilkan prediksi yang inkonsisten dengan hasil pengamatan.
Well, awalnya mungkin kamu akan mengira materi gelap adalah hal yang belum diketahui, memang sih materi gelap belum berhasil dipetakan, tetapi bukan sebuah hal yang belum diketahui, bingung?? Simplenya nih, materi gelap adalah materi yang tidak terdeteksi oleh radiasi(sinar matahari) tetapi dapat dibuktikan kehadirannya oleh adanya gravitasi.
Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta. Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada prakteknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.
Tapi… meteri gelap akhir-akhir ini berhasil dipetakan lho! Well, beberapa ilmuwan pada tahun 2008 yang lalu menyatakan telah melihat reaksi yang terdeteksi oleh data statistic sehingga mereka berhasil memetakan materi gelap.
Dimana sih materi gelap ditemukan? Nggak jauh-jauh, para ilmuwan menemukan materi gelap di sekitar matahari(padahal jauh banget) dan dengan ditemukannya materi gelap ini, para ilmuwan mulai mengetahui bahwa materi gelap saling memusnahkan satu sama lain.
trims ya, ini cukup jelas
BalasHapusTerimakasih
Hapus:)
Tambah ilmu, trimakasih
BalasHapusTerimakasih
Hapus:)
Energi gelap sama meteri gelap itu beda ya?
BalasHapus