Laman

Senin, 10 Juni 2013

Karbon Dioksida

Zat asam arang, atau yang lebih dikenal dengan nama karbon dioksida merupakan dua ato oksigen yang terikat secara kovalen dengan satu atom karbon, Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm, gas ini juga dikenal sebagai penyebab terjadinya efek rumah kaca.
Siapa saja sih penghasil karbon dioksida? Semua mahkluk hidup yang menghirup oksigen, maka hasil pembakaran yang keluar adalah karbon dioksida, Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, gas ini akan terasa asam di mulut. tetapi penghasil terbesar karbon dioksida adalah:
Hasil samping pengilangan amonia dengan hidrogen
Hasil pembakaran dari bahan bakar fosil
Terbentuk dalam pembuatan Natrium Pospat
Erupsi gunung berapi
Pada suhu −78,51° C, karbon dioksida langsung menyublim menjadi padat melalui proses deposisi. Bentuk padat karbon dioksida biasa disebut sebagai "es kering". Fenomena ini pertama kali dipantau oleh seorang kimiawan Perancis, Charles Thilorier, pada tahun 1825.
Pada abad ke-17, seorang kimiawan Fleming, Jan Baptist van Helmont, menemukan bahwa arang yang dibakar pada bejana tertutup akan menghasilkan abu yang massanya lebih kecil dari massa arang semula. Dia berkesimpulan bahwa sebagian arang tersebut telah ditransmutasikan menjadi zat yang tak terlihat, ia menamakan zat tersebut sebagai "gas" atau spiritus sylvestre (Bahasa Indonesia: arwah liar).

Bahaya Gas Karbon Dioksida

  • Terjadinya efek rumah kaca yang tidak wajar
  • melubangi lapisan ozon
  • Mencairkan lapisan es di kutub
  • Meningkatkan suhu bumi
  • Menimbulkan keracunan


Cara Mengurangi gas Karbon Dioksida

  • Reboisasi
  • Menggunakan kendaraan ramah lingkungan
  • Berusaha mengurangi pemakaian kendaraan berbahan bakar minyak bumi
  • Meningkatkan usaha penggunaan energi alternatif, misalnya saja mengganti minyak bumi pada PLN menjadi bertenaga air (PLTA) atau bertenaga uap (PLTU)
  • Menghentikan penggundulan hutan
  • Mencari bahan pengganti kayu agar tidak selalu membutuhkan kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar