Laman

Selasa, 13 November 2012

Archaebakteria


Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon.
Berasal dari bahasa Yunani “archaio” yang berarti kuno dan dipercaya menjadi struktur kehidupan pertama kali.
·        Ciri-Ciri Archaebakteria
-Strukturnya sangat sederhana sehingga diperkirakan menjadi yang pertama kali terbentu di alam semesta
-Hidup di lingkungan yang ekstreem (mis: perut manusia, daerah di sekitar kawah, danau-danau purba bawah tanah)
-Berukuran antara 0,1-200mm
-Hidup Berkelompok
-Tidak memiliki membrane inti

·        Struktur Archaebakteria
-Dinding Sel                   : Memberi bentuk pada sel archaebakteria
dan melindungi bentuknya
                                 -Flagela                : Alat gerak bakteri
-Membran Sel       : Mengatur Keluar masuknya zat-zat di sel bakteri
-Inti Sel                : Terdiri dari DNA(materi genetik bakteri, merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri dan merupakanzat pembawa sifat.) dan ribosom
·        Replikasi Archaebakteria
Replikasi Archaebakteria hanya bisa terjadi secara aseksual atau tidak melalui hubungan seks, misalnya bertunas (biner) yaitu melakukan pembelahan apabila sudah waktunya dan tidak melalui tahap-tahap tertentu melainkan langsung saja membelah
·        Jenis-jenis Archaebakteria
-Metanobacteria
Merupakan kelompok bakteri yang luas penyebarannya dan bersifat hemoautrotof (proses metabolismenya menghasilkan metana dari reaksi karbon dioksida dan hydrogen)
-Haloacterium
Beberapa dari bakteri jenis ini memiliki klorofil berwarna ungu dan sebagian besar bakteri berjenis ini dapat melakukan fotosintesis sehingga disebut juga sebagai orhodopsin.
Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut.Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar, serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
-Thermoplasma
Dalam kelompok ini, terhimpun Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Di dalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.
Bakteri berjenis Thermoplasma hidup di daerah panas dan ekstreem yang bersuhu 60-80 derajat celcius dan memiliki Ph 2-4

·        Tempat Hidup Archaebakteria
-Metanogen
Bakteri yang termasuk kelompok Metanogen dapat hidup di tepi rawa, payau metana, gas rawa, lambung mahkluk hidup
-Halobacterium
Memiliki habitat yang berkadar garam tinggi seperti: laut mati dan Great Salt Lake
-Thermoplasma
Dapat ditemukan di berbagai lubang vulkanik seperti : mata air belerang, kawah vulkanik, danau vulkanik.

·        Peranan Archaebakteria
-Peran menguntungkan:
          1. Penyubur tanah
          2. Pembusukkan sisa mahkluk hidup
          3. Sebagai bahan penelitian struktur mahkluk hidup
paling sederhana
4. Pembuatan Pupuk
5. Menetralkan tumpahan minyak
-Peran merugikan:
1. Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan oleh garam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar