Cyanobacteria, dikenal
pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru-hijau, ganggang
biru-hijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum(atau
divisi) bakteri autotrof fotosintetik. Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok
bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting
di bumi.
· Ciri-Ciri gangga biru
-Dinding selnya berlendir
-Mengandung selulosa,
pektin
-Mengandung pigmen
berwarna biru yang larut dalam air
-Umumnya jarang bergerak
-Dalam sel-selnya yang
sudah tua akan tampak velulola
· Struktur gangga biru
Setiap
individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Sianobakteri
tidak memiliki flagela. Mereka
bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan mereka ditemukan di
air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembap, atau bahkan kadang-kadang
melembapkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan,
berbagai jenis protista, atau Porifera dan menyediakan energi bagi inangnya.
· Replikasi
- Secara vegetative : Dengan fragmentasi talusnya
- Secara aseksual : Dengan pembentukan zoospora,
aplanospora, hipnospora, autospora
- Secara seksual : Isogami, Anisogami, oogami,
aplanogami.
· Jenis-jenis gangga biru
- Nostoc, merupakan Cyanobacteria berbentuk
koloni bola lendir yang saling memempel, sehingga membentuk filamen lingkaran
tunggal seperti rantai kalung. Nostoc berkembang biak dengan cara fragmentasi.
- Anabaena, merupakan genus Cyanobacteria yang bentuk tubuhnya
menyerupai nostoc. Perbedaanya adalah, anabaena dapat bersinbiosis dengan akar
tumbuhan. Anabaena bereproduksi dengan spora.
- Gloeocapsa, merupak genus Cysanobacteria yang dapat ditmukan
pada batu yang basah atau pot tanaman. Sel nya berbentuk bulat hingga oval
dengan warna hijau dan biru tersebar di sekitar dinding selnya.
- Oscillatoria, berbentuk filamen dengan
bentuk menyempit dan tersusun oleh sel yang berbentuk cawan. Banyak ditemukan
dikolam dan air tawar.
- Rivularia, merupakan genus Cyanobacteria
yang berbentuk cambuk.
· Tempat hidup
Ditemukan
di hampir semua habitat yang
bisa dibayangkan orang, dari samudera hingga perairan tawar, dari batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal (uniselular) atau membentuk koloni. Koloni dapat berbentuk berkas (filamen) ataupun
lembaran. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi
menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatifadalah yang
normal, sel fotosintetik pada kondisi lingkungan yang baik,
dan heterosista yang
berdinding tebal, yang mengandung enzim nitrogenase sehingga
mampu menyemat nitrogen dari
udara.
· Peranan
- Beberapa spesies sianobakteria memproduksi
racun saraf (neutrotoksin), hati (hepatotoksin), dan sel
(sitotoksin). Mereka membentuk endotoksin sehingga berbahaya
bagi hewan dan manusia.
- Beberapa sianobakteri yang menghuni perairan
melepaskan geosmin, senyawa organik yang bertanggung jawab atas aroma
tanah/lumpur.
- Anabaena bersimbiosis
pada akar sikas atau jaringan paku air Azolla dan
membantu penyediaan nitrogen bagi inangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar