Jumat, 19 Oktober 2012

Mengenal Sedikit tentang Yayasan Supersemar

Supersemar = Surat Perintah Sebelas Maret

Yayasan Supersemar ini nggak membahas tentang teror yang terjadi di tahun-tahun sekitar itu lho ya?
Yayasan yang resmi didirikan Presiden Soeharto pada tanggal 16 Mei 1974 ini berperan dalam pemberian bea siswa pada mahasiswa-mahasiswa yang pintar, baik, taat pada Pancasila dan negara, tetapi berasal dari golongan yang kurang mampu.
Pada tahun 1974, sudah ada 1.884 mahasiswa dari berbagai jurusan menerima bea siswa ini, tetapi hanya mereka yang berasal di Jawa saja yang menerimanya.
Tahun 1975, ada 1.270 mahasiswa dari berbagai jurusan menerima bea siswa ini dan kali ini dari seluruh Indonesia

Mengenal Musik Arab


Sejak tahun 3000 SM daerah antara Mesir dan Mesopotamia menjadi pusat kebudayaan dunia.
Di Arab Selatan ada Tubal (Anak Lamak) menemukan tamborin (Duff) dan gendang (Tabl) sementara adiknya, Dilal menemukan lyra (Mi’raz) dan ayah mereka (Lamak) menemukan lute (‘ud) dan di dalam sejarah Arab, wanita pun ikut turut bagian dalam memainkan musik.
Sumber pertama tentang hal ini diperoleh dari prasasti Asyira. Di Arab dikenal irama rajaz, irama yang berasal dari perjalanan orang Badui (Badawi) dan menurut legenda, irama ini diambil dari suara langkah kaki unta. Musik Arab dipengaruhi oleh musik Yunani karena hubungan perdagangan bangsa Arab, orang Mesopotamia, dan bangsa Yahudi.
Gendang di Arab disebut tabl, di Ibrani di sebut tibela, di Syria disebut tabla, di babilonia disebut tabbula, di India disebut tabla, di Turki disebut dawul, di Persia disebut duhul.
Alat-alat musik Arab:
            1. Daff                        : Sejenis rebana, menggunakan krinci di samping
            2. Tar               : Sama dengan Daff, bentuknya lebih besar, krinci terletak di
dalam
            3. Mizmar        : suling seperti trompet Reog Ponorogo dengan nada Arab
            4. Rebab          : mirip rebab Jawa dengan nada khas Arab
            5. And             : seperti mandolin(gitar berbentuk beduk)
Musik Tradisional Arab dasarnya tidak harmonis dan menggunakan banyak nada hebat(tinggi) dalam oktafnya, beda dengan musik Eropa. Ketukan musik Arab ditentukan oleh gendang dan tamborin. Beberapa irama dan hiasan melodi adalah ciri khas musik Arab.
Tangga nada solmisasi yang diakui Internasional diciptakan oleh Guido Arezzo, seorang pemusik Italia dalam program Bristish channel 4.
Kenyataannya solmisasi merupakan hasil penemuan para ilmuwan Arab yang awalnya adalah notasi dalam abjad Arab terdiri dari mi fa shad la sin dal ra yang kemudian ditransliterasikan ke dalam bahasa Latin menjadi mi fa sol la ti ut re yang digunakan pertama kali oleh Guido Arezzo sehingga terkenal menjadi notasi Guido’s Hand. Kemudian berkembang lagi menjadi notasi musik saat ini yaitu mi fa sol la si do re

Kontes dan Pameran Hewan Ternak di Pandaan

Tahukah kamu bahwa tanggal 9-13 September 1974 diadakan kontes untuk sapi dan pameran hewan ternak yang berlangsung di Pandaan?
*Flashback*
Bagi yang suka sejarah, tentu kamu akan tertarik membaca postingan ini.
Indonesia waktu itu masih berumur 29 tahun, sebuah negara yang masih bisa dikatakan labil dalam sistem dan pemerintahan negaranya. Tidak hanya itu, perekonomian yang ada pun masih belum maju, namanya juga baru saja merdeka? Maka pemerintah Republik Indonesia pada saat itu melihat besarnya potensi Indonesia dalam hasil ternak, terutama susu, telur dan daging. Hal-hal lain seperti kulit dan bulu, waktu itu masih diproduksi dalam jumlah kecil.
Waktu itu... masyarakat masih belum mengetahui cara mencegah penyakit pada hewan ternak, jadi hewan-hewan tersebut mudah sekali diserang penyakit dan mereka masih menggunakan perawatan tradisional, sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi terlalu banyak dan masyarakat mulai kurang meminati usaha berternak, padahal produksi peternakan sangat menyumbang kemajuan ekonomi.
Dalam rangka perluasan dan intensifikasi di bidang peternakan, pemerintah membuat "Proyek Panca Usaha Ternak Potong" di tahun 1974 yang meliputi:
1. Penggunaan bibit unggul
2. Penggunaan makanan ternak yang cukup
3. Pencegahan penyakit secara efektif
4. Ketatalaksanaan dengan penyuluhan keterampilan teknologi yang tepat dan baik
5. Penggunaan modal usaha dengan persyaratan yang lunak disertai pengusahaan pasar untuk pemasaran hasil

Kenangan Dalam Debu


Hangatnya cahaya bola kuning besar tampak semu tertutup awan menyinari teras rumah mungil ini, ku terdiam di relung kursi ukir kayu yang masih tampak kokoh meski telah berabad-abad menanggung beban, lembutnya angin dalam embun pagi menarik memoriku kembali, sementara secangkir teh sudah mulai dingin di sampingku.
Akhir-akhir ini aku sering memandangi sebuah liontin perak cantik yang tergenggam di tanganku, pantulan peraknya seolah takkan pernah pudar dimakan waktu. Mungkin, karena sahabatku akan datang kemari? Meski aku sangat ingin berjumpa wajah merahnya yang cantik, tetapi tidak akan mungkin di balik rimba yang berbahaya ini, dan aku tidak ingin ia terluka.
Dedaunan semak mulai bergesek-gesek, mungkin saja para geriliya sedang lewat, harusnya aku segera masuk, tetapi aku tidak ingin melewatkan kecerahan pagi ini “Hai” seru suara indah yang rasanya tidak mungkin kupercaya di sini. Aku segera menoleh ke arah suara tersebut, meski tidak kupercayai mataku sendiri, tetapi tampaknya telingaku mengungkap yang sebenarnya.
“Li...li...liana?” Kataku pelan dengan nada tidak percaya “Iya Rista, ini aku” Kata Liana dengan lembut “Aku sudah bilang jangan kemari, bagaimana caramu menemukankku?” Tanyaku “Dari warga di desa sebelah” Jawab Liana “Li, ini terlalu berbahaya” Kataku “Tetapi kamu di sini, aku tidak akan takut” Kata Liana “Sudah tugasku untuk berada di sini, menjadi seorang dokter memang cita-citaku” Kataku “Iya, tapi seingatku, kau tak pernah bilang mengenai rimba” Kata Liana sambil tersenyum dan memelukku erat, seolah melepas kerinduan seribu tahun.
Tiba-tiba terdengar suara timah panas berdesing di sekitar kami, ketakutan mencengkram batinku saat kulihat delapan orang bergerak menuju rumahku, siapakah mereka? Kawan dan lawan seolah tak ada beda, mereka sama-sama orang kejam yang membantai kami dengan makan lapar dan minum darah.
Kaki kami seolah terpaku erat ke lantai dan tetesan air mengucur dari kelenjar keringatku, saat itu aku tidak bisa merasakan apa-apa lagi kecuali genggaman tangan sahabatku yang mulai basah karena keringat dan sedetik kemudian, Liana kehilangan keseimbangan dan pukulan keras mendarat di belakang kepalaku dan segalanya menjadi buram dan kakiku terasa amat lemas, suara terakhir yang kudengar adalah benturan tubuhku dengan lantai kayu rumahku.
Ketika aku terbangun oleh guncangan lembut Liana, yang ada hanya kegelapan di setiap mata memandang, aku mulai takut apabila aku menjadi buta akibat kerasnya pukulan tadi “Li, semuanya gelap” Kataku dengan pelan dan air mata mulai terjatuh saat membayangkan jika diriku mengalami kebutaan, Liana hanya terdiam seribu bahasa, kegelapan itu menjadi selimut sunyi yang amat mencekam, ya Tuhan, dimana sahabatku? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku di mana?
Sejuta pertanyaan membelitku “Li” Kataku pelan berusaha mencarinya “Iya Ris” terdengar suara lembut memecahkan keheningan yang mulai melepaskan cengkramannya, Liana segera memegang tanganku dan aku segera memeluknya “Li, di sini gelap” Kataku pelan “Iya Ris, di sini gelap” Kata Liana dan hal itu membuatku bisa sedikit bernafas lega, dan aku yakin, aku tidaklah buta.
Mendadak tampak cahaya kecil merobek kegelapan ini dan terdengar suara yang terasa berat dan menakutkan memanggil namaku dan berkata aku akan dibebaskan atas nama negaraku tercinta, aku menoleh ke arah Liana yang ketakutan di wajahnya terbiaskan dari air mata yang deras mengalir “Li, bilang saja namamu adalah Rista” Kataku sambil memaksakan senyum di wajahku yang telah banjir dengan ketakutan “Tapi Ris, itu bukan hakku dan negara sangat membutuhkanmu” Kata Liana “Tidak Li, aku yang sangat membutuhkanmu, berada di sini adalah resiko, aku akan menunggumu kembali” Kataku yang saat itu tidak dapat membendung air mata lagi “Pergi Li, lanjutkan hidupmu menjadi seorang penulis” Kataku seraya memberikan liontin perakkku kepadanya sementara pintu di luar mulai dibuka.
“Dimana Rista?” Tanya orang yang dengan kakinya menginjak hak kami “Dia” Jawabku dan Liana hanya bisa terdiam menuruti rencanaku, air matanya kini membiaskan cahaya persahabatan kami, aku berusaha menahan keinginanku untuk mengaku bahwa akulah Rista.
Tanpa panjang lebar lagi, ia segera membawa Liana keluar yang ia sangka adalah Rista, sementara ada seorang laki-laki yang tampak besar dan menutupi sebagian besar cahaya dari pintu yang kemudian ia tutup dan membuat kegelapan kembali datang.
Ketakutan mencengkramku, aku siap untuk kemungkinan terburuk hingga kematian yang ia percepat datang padaku, dan aku ingin sekali mengatakan “Ya Tuhan, aku ingin Liana tahu aku sayang sama dia” Bisikku pelan sementara air mata mengalir deras di pipiku dan aku terduduk dengan memegang erat kedua kakiku yang mulai gemetar.
“Tuhan, semuanya ini pasti adalah yang terbaik untukku” Kataku dalam hati ketika orang tersebut memegang pundakku dan berbisik “Terlalu cantik untuk mati” katanya yang membuatku semakin gemetar, kemudian ia merangkulku dan beberapa detik kemudian leherku terasa perih dan semua terasa berputar dan seberkas cahaya membuatku melihat tubuh seorang gadis dan detik kemudian cahaya putih mengantarku naik, mungkinkah aku telah tiada? Jika iya, berarti Liana tak perlu kembali kemari dan kuharap ia tahu aku sayang padanya dan kutunggu ia di tempat yang indah ini...



by: Kristina Andita Pradani

Dalam Pandanganku...


Tak bisa tertidur aku malam ini, terjagalah aku saat mentari belum datang di sini, tiada henti pikiranku melayang memikirkan dirimu yang nan jauh di sana.
Teringatku pada senyumanmu yang membahagiakan, kilauan wajahmmu yang menebar sejuta rindu, mungkin.... bagi orang lain tatapanmu tiada berarti, tetapi setidaknya sedetik saja kau menatapku, terjatuh aku dalam naungan lembut cinta yang mematikan.
Hatimu sesuci merpati, seputih bulu domba, beberapa noda telah terhapus, kau begitu baik, semangatmu seolah api yang takkunjung padam tersiram dinginnya air kehidupan.
Kuingat jemarimu yang lentik memainkan sebuah gitar merdu, ah, seaindainya aku bisa merasakan menjadi gitar tersebut, setidaknya senyum hati yang  pecah ini akan terkembang, tiada sumbang tiap nada yang kaumainkan, seolah-olah menjadi pikatan untuk seorang kekasih menghampirimu.
Kutahu, ini terlalu mustahil untuk kucapai, memegangmu saja aku takmungkin, menjadi temanmu saja aku taksanggup,apalagi menjadi seorang kekasih?
Sebuah kabar telah meremukkan hatiku bagai palu, kuharap semua sandiwara ini akan bertahan, sekalipun kuingin kau tahu yang sebenarnya.
Takkan kulupakan dirimu my first love, cinta matiku yang pertama, seseorang yang telah mengubah hidupku menjadi 180 derajat lebih baik tanpa kusadari, apakah memang ini rencana Tuhan? Tetapi aku tidak akan tahan dalam pedihnya tusukan kabar berselimut waktu yang merobek kalbuku.
Tiada insan yang sanggup menahan ini selamanya, dan tiada lama lagi aku menahan ini semua ini, hancur sudah hatiku, tiada kenangan yang akan tersimpan dalam benakku saat tua nanti mengenai dirimu, saat aku sudah takpunya pesona kecantikan lagi, atau setidaknya di saat ini, di saat aku benar-benar membutuhkanmu sebagai kekasihku.
Sampai kapan? Sampai kapan ini akan terus berlanjut tanpa berubah oleh giringan hari yang berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Hingga matahari pun terbosankan oleh ini dan bulan memandangku dengan keheranan.
Satu hal yang kuinginkan darimu, ialah selalu berada di sisimu sebagi satu-satunya kekasih yang kaucintai dan akan selalu mencintaimu.
Sebuah kalimat sederhana yang tiada dapat kuucapkan di hadapanmu yaitu ‘I love u’ serumit apakah tiga kata tersebut untuk diucapkan? Ataukah lebih baik aku perumit bahasa-bahasaku yang sederhana ini untukmu, seorang pemain gitar yang paling handal dengan sentuhan tiap nada dan sapaan titik-titik embun pesona yang tiada terelakkan.
Dirimu bagai sebuah emas termurni yang pernah aku lihat, tetapi tiada pernah bisa kugapai, dari sini aku hanya melihat dirimu bagaikan sebuah titik yang amat jauh,  hatimu tiada pernah bisa kusentuh barang sedetik dan sesedikit apapun.
Entah sampai kapan aku akan mengingat dirimu? Kuharap tidak selamanya, karena suatu saat nanti kau jelas bukan milikku dan aku bukan orang yang akan selalu berada di sampingmu melainkan di sisi orang lain yang nanti akan kucintai.
Tetapi kuharap setidaknya memoriku akan mengingat sedikit tentangmu di balik kebut kalbu yang menutupinya, mengingat keceriaanmu bagai berkas-berkas cahaya sang mentari pagi yang menghangatkan hidupku sekalipun aku di sini adalah bumi, sebuah planet ketiga darimu, tetapi masih kurasakan kehangatan cahayamu dari dalam sini.
Bahkan aku tidak mempunyai fotomu, tetapi gambar wajahmu telah kubingkai dalam hatiku dengan selimut kalbu yang sejuk.....











By     : Kristina Andita Pradani

Mak Comblang Profesional


Mencomblangin orang, sudah biasa bagiku, kebanyakan teman-temanku yang jadian adalah berkat dari jasa “Mak Comblang” ku, nggak tau kenapa kok bisa sukses terus menerus, asyik deh rasanya.
Eits... tapi kenapa aku belum berhasil dalam mencomblangkan diriku sendiri? Ah, pertanyaan itu terus menerus berputar di kepalaku, dan hari ini adalah puncak dari kegalauanku! Yang bener aja? Masak musuhku jatuh cinta pada Reza, orang yang kucintai? Dan rasanya cintaku benar-benar bertepuk sebelah tangan!
Sebenarnya aku nggak musuhan banget sama anak yang bernama Anita itu, dan kebanyakan anak di kelasku menyembunyikan kebencian mereka pada Anita yang terlalu gimana... gitu.
Siang ini, rasanya sudah sumpek kena pelajaran, dan tiba-tiba aku nggak sengaja ngelihat kalau mereka itu duduk berduaan dempet banget! Yaampun kayak gula sama semut saja! Meskipun hatiku terbakar, tapi aku nggak ingin nyinggung perasaan siapapun, jadinya... aku pasrah deh, aku pun mengalihkan pandanganku dan melamun.
“Haaaii” Sapa Anita membuyarkan lamunanku dan nggak tau kesamber apaan minta tolong bantuanku untuk mencomblangin dia dengan orang itu, what? Nggak, bakalan deh! Nggak perlu repot-repot kalau mau nampar itu! “Em... kayaknya aku nggak bisa deh, soalnya aku masih harus fokus ujian nih” Kataku sehalus mungkin, padahal kalau bisa aku pasti sudah marah-marah di depannya “Halah, ayo ta, masak kamu nggak bisa sih?” Kata Anita memohon, tetapi, seberapapun imbalan berupa dana dan konsumsi yang dia tawarkan ke aku, akiu menolaknya dengan sehalus mungkin dan akhirnya dia menyerah.
Keesokan paginya, aku sangat nggak semangat ke sekolah, mataku merah karena menangis dan berkantung karena kurang tidur, habisnya aku belajar sambil memikirkan Reza, ah lupakan sajalah.
Dengan mata hampir tertutup dan langkah goyah, aku memasuki kelas yang ributnya luar biasa, wah, pasti ada yang spesial hari ini. Dan benar sajalah, baru sedetik di kelas, anak-anak uptudate segera saja memberi tahu status Twitter Anita yang bergalau ria, ah, sudah kutebak pasti statusnya bergalau ria. Tapi... itu bukan hanya satu-satunya kabar aneh yang kudengar, melainkan Anita juga meminta pada teman sekelasku bernama Merry untuk mencomblangin dia!
Mau jatuh rasanya aku mendengar berita itu, aku segera pergi ke tempat dudukku dan berusaha menyibukkan diri dengan tugas-tugas yang ada untuk menghindari menangis.
Hari ini, sudah gurunya nggak enak, aku terus mengetahui usaha Merry mencomblangin Anita dengan Reza, dan Anita yang tingkahnya gimana... gitu sama Reza menambah beban pikiranku.
Setelah 7 jam berada di kelas yang samasekali nggak nyaman, aku akhirnya bisa juga untuk pulang dan memuaskan diriku menangis bersama boneka anjingku.
Hari ini aku nggak belajar sama sekali karena galau, dan aku nggak tahu harus bagaimana, aku nggak mudah untuk merelakan Reza samasekali, padahal kalau kuamati sebagai mak comblang profesional, tampaknya Reza nggak ada rasa apa-apa sama aku, dan kabar baiknya dia juga nggak ada rasa sama Anita.
Hal ini nggak berlangsung sebentar lho! Sialnya hal ini terjadi sampai seminggu! Yaampun! Dan di hari yang ke sepuluh ini mataku sudah benar-benar bengkak dan belajarku nggak bisa maksimal, bahkan aku sering bolos les gara-gara tidur siang dan begadang di malam hari, andai saja ada les yang jam 10 malam gitu pasti aku ikut buat galau-galauan malam.
Hari kesepuluh dari perilaku anomali ini benar-benar menjadi hari yang sangat nggak bersemangat, bedakku tidak mampu menutupi bengkaknya mataku, hmm, jika teman-temanku menanyakan mengenai mataku, pasti aku jawab kurang tidur, tetapi nggak bakal kujawab kalau aku menangis semalaman dan hari ini saat aku menguap pun, air mata yang keluar rasanya perih seperti yang dirasakan hatiku saat melihat Anita dan Reza.
Dari kejahuan bisa kudengar suara ribut anak-anak di kelasku, wah, berisik banget? Anomali! Pasti ada sesuatu. Dan benarlah, saat aku melangkah masuk ke kelas, seisi kelas menjadi semakin ribut dan kulihat Reza nggak ada di bangkunya, ah, aku cuek saja dan melangkah ke bangkuku.
Astaga, betapa terkejutnya aku ketika aku melihat kertas putih dengan tulisan di baliknya, ah, kupikir itu hanya sampah, tapi... aku nggak tahan untuk membacanya terlebih dahulu sebelum kubuang di tempat sampah, dan ternyata... itu dari Reza! Aku pun duduk sambil terus membaca puisi romantis itu tanpa memperhatikan sekeliling.
Saat aku selesai membaca kertas itu, kupikir itu untuk Anita, tetapi seseorang di sampingku menyodorkan sebuah kertas berbentuk hati bertuliskan namaku.
Perlahan-lahan aku menoleh dan tampak wajah yang sangat familiar, Reza! Ia hanya tersenyum di sana dan menunggu jawaban dariku.
Aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk, seraya berdiri dan memeluk hangat Reza yang diiringi sorak riuh anak-anak yang berkata “Mak comblang dapat pacar”
Thanks God


by: Kristina Andita Pradani

Asal Usul Ketintang


Pada zaman kejayaan Kerajaan Majapahit, Ki Wijil (nama pemberian dari seorang pembesar Majapahit) yang masih keturunan dari Empu Gandring, memasuki sebuah hutan yang terkenal sangat angker.
Selain terkenal angkernya, wilayah ini berpaya-paya dan semua orang yang berlalu lalang di kali Brantas tidak seorangpun yang tidak diganggu makhluk halus tersebut, tidak hanya hantu, melainkan banyak makhluk halus yang lebih mengerikan lagi.
Ki Wijil yang pemberani, membabat hutan untuk dijadikan pemukiman dan pusat perdagangan.
Kegiatan Ki Wijil tersebut membuat makhluk halus yang ada di sana marah dan berusaha membunuhnya, tetapi dengan kesaktiannya, Ki Wijil berhasil mengalahkan semuanya dan memindahkan mereka dari daerah tersebut.
Setelah hutan selesai dibabat, orang-orang berbondong-bondong menempati daerah yang strategis untuk berdagang tersebut, Ki Wijil membantu mereka membuat sawah dan rumah untuk tempat tinggal penduduk, seluruh penduduk tidak ada yang tidak mengenal dan merasakan kebaikan Ki Wijil.
Selain membantu penduduk sekitar, Ki Wijil sendiri mempunyai sawah yang cukup luas dan menghasilkan lebih banyak hasil yang berlimpah ruah.
Para penduduk pun merasa heran dan berbondong-bondong untuk menemui Ki Wijil.
“Kami semua heran melihat hasil pertanian Ki Wijil, apakah yang bisa membuat demikian, Ki?” Tanya salah seorang warga dari kerumunan yang berbondong-bondong tersebut “Ooo… sebenarnya aku bertani dengan cara yang sama seperti kalian, bedanya adalah, aku sudah menggunakan peralatan bertani yang dari logam sehingga aku tidak perlu bekerja terlalu keras dan hasilnya tampak” Kata Ki Wijil seraya menunjukkan alat-alat pertaniannya.
Para warga pun berantian meminjam peralatan Ki Wijil, sehingga ia sendiri tidak bisa mengerjakan sawah miliknya dan hasil pertaniannya pun menjadi tersendat-sendat, meskipun demikian, Ki Wijil merasa senang dapat membantu para warga di tempatnya.
Akhirnya, Ki Wijil pun membuat alat-alat pertanian dari logam dalam jumlah banyak, ia pun membuka usaha pandai besi dan meninggalkan sawahnya.
Usahanya tersebut menjadi usaha yang luar biasa sukses, tidak hanya dari daerah itu saja yang memesan, melainkan dari banyak daerah lain yang ikut memesan.
Banyak orang yang ingin berguru pada Ki Wijil karena kesaktiannya, Ki Wijil pun menerima mereka dengan satu syarat, yaitu apabila mereka berhasil menjadi orang yang pandai besi, mereka harus menjual murah barang-barang yang mereka hasilkan (tidak boleh banyak-banyak mengambil untung) kepada petani miskin.
Alhasil, daerah tersebut tidak pernah sunyi, siang malam selalu saja ada pandai besi yang bekerja. Bunyi thing dan thang memenuhi seluruh daerah itu, karena daerah itu belum bernama, maka dengan kesepakatan orang-orang serta Ki Wijil, daerah yang sekarang masuk dalam kecamatan Wonocolo tersebut di beri nama Ketintang.
Dengan demikian, Ki Wijil yang masih keturunan dari Empu Gandring itu adalh nenek moyang masyarakat di kelurahan Ketintang. 

Tugas Atur Sapala

Bagaimanakah cara membuat kalimat pembuka atau pembukaan dalam Bahasa Jawa? Sebenarnya cukup mudah kok, sama seperti bahasa Indonesia, tetapi tata bahasannya yang diganti, ini dia contohnya:


Atur Sapala

Kanthi ngaturaken puji syukur konjuk dhumateng Ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung, kula sakonco saged ngrampungake tugas sing diaturaken dateng kelompok kula tentang pitakon-pitakon saka ‘Media Pembelajaran Bahasa Jawa’ kaca 48 irah-irahane ‘Ki Urat (Daun Sendok)’ lan Gancaring cerita kasebut.
Matur Nuwun uga kula lan kelompok kula aturaken dhateng Guru bahasa jawa kelas 8J sing sampun menambah pengetahuan kula lan kanca-kanca sak kelas.
Semoga, panjenengan isa seneng karo papan nggarap iki. Yen kakemon ana kalimat utawa kata sing salah, dipunmangertosi. Matur nuwun sanget.



Surabaya, 24 Januari 2011

Ki Urat (Daun Sendok)




E Jeneng-jeneng liyane:
        1. Ceuli Uncal(Sunda)        6. Sangka uwah
        2. Meloh Kiloh                  7. Daun Urat-Urat(Sumatera)
        3. Sembung otot                        8. Ekor Angin(Melayu)
        4. Suri panduk(Jawa)        9.Torongoat (Sulawesi)
        5. Sangkawah                    10. Ki Urat ceuli (Jawa)
E Ekologi Ki Urat
Ki urat sakjane mlebu tanaman jenis ’Gulma’ utawa tanaman liar sing urip ing kebun teh lan kopi. Ki urat asale saka Asia lan Eropa, mek isok urip ing ketinggian kurang luwih 3300m saka segara. Nanging Ki Urat uga isa didadekake tanaman obat sing akeh gunane, kaya: ngobati radang, watuk, lan khasiat liyane.
Ki Urat mlebu ing familia ’Plantaginaceae’ masiya tumbuhe liar lan ora dirawat, nanging ki Urat wis kaya jamur ing kebun teh lan kopi terutama ing daerah Batu Malang lan ing kutha-kutha Eropa, amarga ing kono hawane adem njekut kaya ing pegunungan Batu.
Nanging saiki, ki urat uga ana ing Swiss lan para ilmuwan ing Swiss wis neliti khasiat liyane sing isih kasimpen ing tanaman Ki Urat.

Otonomi Daerah


 Otonomi Daerah
Otoda itu adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dan sesuai dengan peraturan perundangan
Asas Otoda:
  1. Desentralisasi
Pelimpahan wewenang pemerintah dari pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengurus urusan pemerintahan dalam NKRI

  1. Dekonsentrasi
Pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada gubernur sebagai wakil pemerintah / badan ekslusif di wilayah tertentu

  1. Tugas Perbantuan
Penugasan dari pemerintah kepada suatu daerah atau desa untuk melakukan suatu tugas tertentu yang disertai dengan pembayaran sarana, prasarana serta SDM dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya kepada daerah yang menugasinya

Prinsip Otoda:
  1. Otonomi luas
Keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan di semua bidang di luar bidang yang menjadi urusan pemerintah pusat

  1. Otonomi Nyata
Keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang tertentu secara nyata ada, diperlukan serta tumbuh, hidup dan berkembang di daerah

  1. Otonomi yang Bertanggung Jawab
Otonomi dalam penyelenggaraannya harus bertanggung jawab

Dasar hukum Otoda
  1. pasal 18 ayat 1-7 UUD 1945
  2. Tap MPR RI no. XV/MPR/1998
  3. Tap MPR RI no IV/MPR/2000
  4. UU no 32 tahun 2004
  5. UU no 33 tahun 2004

Bela Negara


Bela Negara         : Sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara

E Undang-undang tentang Pertahanan Negara
Undang-undang yang mengatur tentang pertahanan negara ialah     : Undang-Undang no 3 tahun 2002
E Keadaan yang melatar belakangi pentingnya bela Negara
Bela Negara diperlukan karena adanya ancaman.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan segenap bangsa
E Ancaman yang datang baik dari dalam maupun luar negeri
*Ancaman dari dalam negeri di masa lalu, antara lain:
1. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain, seperti: Pemberontakan PKI Madiun 1948, pemberontakan DI/TII
2. Pemberontakan untuk mengganti pemerintahan yang syah seperti : RMS, PRRI/Permesta tahun 1957, G 30 S PKI, Gerakan Papua Merdeka, GAM, dll
3. Berbagai kerusuhan sosial akibat ketimpangan sosial, pelanggaran HAM, konflik antar kellompok dalam masyarakat seperti : Surakarta, Situbondo, Jakarta, Sampit, Ambon, Poso, dll
* Ancaman dari dalam negeri sekarang ini dan di masa mendatang, antara lain:
          1. Korupsi
          2. Konflik antar kelompok / golongan dalam masyarakat
          3. Memudarnya sikap cinta bangsa (Nasionalisme) dan
    kebanggaan terhadap negara (patriotisme)

Ancaman dari luar negeri di masa lalu adalah :
Dalam bentuk agresi militer Belanda pada tahun 1949, sedang sekarang ini dan di masa mendatang potensi ancaman dari luar negeri dalam bentuk agresi militer relative kecil, tapi bukan tidak mungkin terjadi, contoh kasus Ambalat.
Ancaman dari luar negeri sekarang ini dan di masa mendatang yang lebih serius adalah kejahatan transnasional, seperti :
          1. Terorisme                  : Kegiatan yang menimbulkan keresahan
          2. Serbuan budaya asing
          3. Penjarahan kekayaan alam, dll

2 (dua) jenis ancaman yaitu militer dan nonmiliter
Ancaman militer yang dihadapi oleh TNI sebagai komponen utama
Ancaman Non militer yang dihadapi oleh lembaga pemerintahan di luar bidang pertahanan yang didukung unsure lain sebagai kekuatan bangsa
Bentuk ancaman militer
Menurut penjelasan UU no 3 tahun 2002 tentnag pertahanan Negara, ancaman militer dapat berbentuk antara lain sebagai berikut:
î  Spionase, yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer
î  Sabotase, untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa
î  Aksi teror bersenjata, yang dilakukan jaringan terorisme internasional / bekerja sama dengan terorisme dalam negeri
î  Agresi, berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap kedaulatan Negara dan keselamatan segenap bangsa.
Kegiatan yang dilakukan negara lain untuk menguasai wilayah Indonesia
î  Pelanggaran wilayah, yang dilakukan negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non komersial
î  Bentrokan bersenjata
Perang saudara, yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata satu dengan kelompok bersenjata lainnya

Bagaikan Bejana


G                 Am

Bagaikan bejana siap dibentuk

      D            C      G

Demikian hidupku ditangan-Mu

      G          C

Dengan urapan kuasa Roh-Mu

     A           D

Ku dibaharui selalu



   G              C 

Jadikan ku alat dalam rumah-Mu

   D              C      G

Inilah hidupku di tangan-Mu

       G              C

Bentuklah s'turut kehendak-Mu



      Am          D      G

Pakailah sesuai rencana-Mu

G              Am

Ku mau s'perti-Mu Yesus

D          G

Disempurnakan selalu

Em             Am

Dalam segenap jalanku

  C       D    G

Memuliakan nama-Mu

What a Friend We Have in Jesus (verse 1)



C                       F
What a friend we have in Jesus,
C                          G
All ours sins and griefs to bear,
C                   F
What a privilege to carry
G                    C
Everything to God in prayer!
G                     C
O what peace we often forfeit,
F                    G
O what needless pain we bear,
C                     F
All because we do not carry
G                    C
Everything to God in prayer!

C                       F
Have we trials and temptations?
C                G
Is there trouble anywhere?
C                  F
We should never be discouraged;
G                   C
Take it to the Lord in prayer.
G                      C
Can we find a friend so faithful
F                      G
Who will all our sorrows share?
C                     F
Jesus knows our every weakness;
G                   C
Take it to the Lord in prayer.

C                   F
Are we weak and heavy laden,
C                      G
Cumbered with a load of care?
C                       F
Precious Saviour still our refuge;
G                   C
Take it to the Lord in prayer.
G                             C
Do thy friends despise forsake thee?
F                   G
Take it to the Lord in prayer!
C                                F
In His arms He·ll take and shield thee;
G                     C
Thou wilt find a solace there.

What a Friend We Have in Jesus (verse 2)



D                        G
What a friend we have in Jesus,
D                           A
All ours sins and griefs to bear,
D                   G
What a privilege to carry
A                    D
Everything to God in prayer!
A                     D
O what peace we often forfeit,
G      D                A
O what needless pain we bear,
D                     G
All because we do not carry
A                    D
Everything to God in prayer!

D                       G
Have we trials and temptations?
D                   A
Is there trouble anywhere?
D                   G
We should never be discouraged;
A                     D
Take it to the Lord in prayer.
A                       D
Can we find a friend so faithful
G       D               A
Who will all our sorrows share?
D                    G
Jesus knows our every weakness;
A                    D
Take it to the Lord in prayer.

D                    G
Are we weak and heavy laden,
D                    A
Cumbered with a load of care?
D                         G
Precious Saviour still our refuge;
A                     D
Take it to the Lord in prayer.
A                             D
Do thy friends despise forsake thee?
G        D              A
Take it to the Lord in prayer!
D                               G
In His arms He·ll take and shield thee;
A                      D
Thou wilt find a solace there.

How to be a Good Reporter


1.       Preparation
A good reporter will always make a good preparation, before you ‘action’ in field, it’s more better that you have a good preparation until a liitle detail such as: clothes, hair, practice, identity card, your smells…

2.       Research
Don’t easy believe about what you’ve just hear, accuracy of your report is really determine about your quality report.

3.       Good Information
Not every story have a detail information, but the most important things in good report is:
-What
-When
-Who
-Why
-Where
-How

4.       Easy Language
Not every human understood what you’ve just say? It’s mean you really need to use a simple language for them. A language on the report is depending on the audience.

5.       How to tell your report
Of course you have to watch your language, but about how to tell your report is another important things that make you a good reporter (including your style when you tell your report)

Macam-macam File

Sudah pada tahu belum yang namanya program-program di komputer? Pasti sudah! Yah, seenggak-enggaknya, dalam teori memang kita pasti agak lebih bingung dibandingkan praktek.
Misalnya saja tentang folder, ada berapa jenis folder sih dalam program Windows? Ini nih jawabannya...

     -File induk (master file)
Yaitu file yang berisi record-record yang sangat diperlukan dalam organisasi.
-File Transaksi (trans editing action file)
Yaitu file yang digunakan untuk merekam data hasil transaksi yang terjadi.
-File Laporan (report file)
Yaitu file yangh berisi informasi yang akan ditampilkan.
-File sejarah (history file) atau file arsip
Yaitu file yang berisi data masa lampau yang sudah tidak aktif tetapi masih disimpan sebagai Arsip.
-File pelindung (backup file)
Yaitu file yang merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database. File ini  digunakan sebagai cadangan file dalam database.


Cukup membantu??

4 Hal Dalam Program Windows



1.     1.  Cara mengubah urutan tampilan folder :
*Klik menu view  à Arrange icon by
*Klik pada pilihan-pilihan berikut ini:
                -Size
                -Type
                -Shows in grup
                -Modified
                -auto arrange
2.      2.   Pengertian :
a.       Size
Menampilkan file sesuai urutan kapasitas file
b.      Type
Menampilkan file sesuai urutan bentuk file
c.       Shows in grup
Menampilkan file dalam abjad untuk dikelompokkan
d.      Modified
Menampilkan file sesuai urutan tanggal modifikasi
e.      Auto Arrange
Menata tampilan folder secara otomatis
3.    3.   Perbedaan antara cut, copy, paste
-cut
Memindahkan dan menghapus file dari tempat asalnya ke clipboard
-copy
Memindahkan file dari tempat asalnya ke clipboard tanpa menghapus file
-paste
Menempatkan data pada clipboard yang sudah di-copy atau di-cut
4.      
 4. cara melakukan cut dan copy
1.       Klik kanan folder atau file
2.       Pilih copy untuk menggandakan/cut untuk memindahkan
3.       Tentukan lokasi untuk menggandakan atau memindahkan
4.       Klik kanan lokasi yang dimaksud
5.       Pilih edit à paste

Kamis, 18 Oktober 2012

Amazing Grace


Amazing grace how sweet the sound

C/E   Dm       G          C 

That saved a wretch like me!

F       F/A        Bb     F 

I once was lost, but now am found

C/E  Dm        Bb   C   F 

Was blind but now I see




F                F/A         Bb        F 

T'was grace that taught my heart to fear,

C/E   Dm       G      C 

And grace my fears relieved;

F       F/A        Bb     F 

How precious did that grace appear

C/E  Dm        Bb   C   F 

The hour I first believed.




F          F/A         Bb        F 

Through many dangers, toil and snares,

C/E  Dm G       C 

I have already come;

F            F/A        Bb     F 

'Tis grace has brought me safe thus far,

C/E  Dm        Bb   C   F 

And grace will lead me home.




F             F/A         Bb        F 

When we've been there ten thousand years

C/E   Dm       G      C 

Bright shining as the sun,  

F           F/A        Bb         F 

We've no less days to sing God's praise

C/E  Dm         Bb   C   F 

Than when we've first begun




Separuh Aku

Intro: Bm D G-Em A  2x
Bm
Dan terjadi lagi
G              Em                A
Kisah lama yang terulang kembali
Bm                         D
Kau terluka lagi
Em   G                      A
Dari cinta rumit yang kau jalani
G        A        Bm
Aku ingin kau merasa
D           A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau sadari
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia
Reff :
B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku
Dirimu
Interlude :Bm D G-Em A
Versi 2
Bm
Ku ada disini
Em            G                  A
Pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm                              D
Karna aku slalu
G           Em                  A
Di dekatmu saat engkau terjatuh
G       A       Bm
Aku ingin kau merasa
D             A              Bm
Kamu mengerti aku mengerti kamu
G        A       Bm
Aku ingin kau pahami
Em     G           F#
Cintamu bukanlah dia
Back to Reff
B-D#m              G#m
Dengar laraku
B          D#m                 E
Suara hati ini memanggil namamu
C#m       F#
Karna separuh aku
B-D#m        G#m
Menyentuh laramu
B                   D#m      E
Semua lukamu tlah menjadi lirihku
C#m        F#
Karna separuh aku
E
Dirimu
E

Seluruh Nafas Ini

By : Last Chid ft Giselle

Intro : C G Am G F
  
Versi 1
  Am                  F 
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi 
        C                       G 
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu 
    Am                 F 
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa 
        C                     G 
Tentang apa yang harus memisahkan kita 

        Em      F          G 
Di saat ku tertatih tanpa kau disini 
       Em       F          G 
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini 


Reff:
       F          G            C 
Jika memang dirimulah tulang rusukku 
         F         G          Am 
Kau akan kembali pada tubuh ini 
        F         G          C 
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu 
     Am     G         F  C 
Untukmu seluruh nafas ini 


Versi 2
     Am                 F 
Kita telah lewati rasa yang pernah mati 
      C                        G 
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku 
      Am                 F 
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali 
       C                        G 
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku 


        Em      F          C      G 
Di saat ku tertatih tanpa kau disini 
       Em       F          G 
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini 


Back to Reff


        Dm   
Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu) 
    F 
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..) 
        Am        G         F 
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi 
     Dm                    F 
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir 
        Am       G         F       G C 
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi 


       F          G            C 
Jika memang dirimulah tulang rusukku 
         F         G          Am 
Kau akan kembali pada tubuh ini 
        F         G          C 
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu 
     Am     G         F   
Untukmu seluruh nafas ini 

       F          G            C 
Jika memang dirimulah tulang rusukku 
         F         G          Am 
Kau akan kembali pada tubuh ini 
        F         G          C 
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu 
     Am     G         F   
Untukmu seluruh nafas ini 
     Am     G         F   
Untukmu seluruh nafas ini 

     Dm     F         C 
Untukmu seluruh nafas ini