Kamis, 29 November 2012

Klamidia


Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan menular lewat hubungan seksual.
Tanda-tanda Klamidia tidak selalu jelas dan ada penderita yang terlihat masih sehat-sehat saja, tetapi jika penyakit ini dibiasrkan saja, maka penderita bisa mengalami komplikasi yang serius dan akhirnya tidak ada obatnya.
Perempuan yang terserang Klamidia bisa terpengaruh kesuburannya dan organ reproduksinya dan alhasil, perempuan tersebut menjadi tidak bisa hamil.
Sementara pada laki-laki, penisnya akan mengeluarkan cairan yang ‘tidak diinginkan’ yang mirip seperti lendir.
Klamidia ditularkan melalui hubungan seks yang wajar, oral sex dan anal sex, juga tidak menutup kemungkinan bahwa bayi pun terserang penyakit ini dari sang ibu melalui proses kelahiran normal melalui vagina.
Cara untuk mengatasi Klamidia adalah tetap setia pada pasangannya masing-masing dan memeriksakan diri sebelum menikah, karena berganti-ganti pasangan seks akan membuat resiko tertular Klamidia menjadi lebih besar, dan hal ini disebabkan karena tanda-tanda yang tidak terlihat oleh mata biasa dan penyakit ini juga dapat disebut ‘diam-diam mematikan’ karena gejala tidak bisa dilihat orang lain selain dirinya sendiri dan bahkan penderita Klamidia belum tahu bahwa dirinya tertular.
Setelah 1-3 minggu, perempuan yang terserang Klamidia akan merasakan panas di vagina sewaktu buang air kecil dan keluarnya lendir dari vagina yang ‘tidak diinginkan’ dari vagina, rasa sakit saat berhubungan seks, sakit di bagian pinggang dan bawah perut dan pendarahan di luar masa menstruasi, hal ini disebabkan karena bakteri Klamidia telah menyerang serviks(leher rahim) dan uretra (saluran kencing) juga ke saluran telur dan akhirnya ke saluran pembuangan.
Sementara untuk laki-laki, gejalanya adalah rasa panas sewaktu buang air kecil dan rasa sakit di bagian testikel tetapi jarang terjadi, karena ini penyakit ini benar-benar ‘diam-diam mematikan’
Sesungguhnya Klamidia dapat diobati melalui penanganan yang cepat dan akurat melalui antibiotik dan tidak boleh ditunda-tunda.
Setelah dinyatakan sembuh, sebaiknya dua bulan kemudian diperiksa lagi agar benar-benar sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar