Jumat, 21 Desember 2012

Sejarah Santa Claus


Kita tentu mengenal tokoh cerita atau dongeng bernama Santa Claus yang selalu muncul pada saat Natal tiba, tidak hanya sekedar folklore lisan yang anonym, tetapi sudah seperti mendarah daging di setiap manusia, sebab sebenarnya Santa Claus kan nggak datang dari Indonesia? Tapi kita juga terbawa akan suasana Natal dengan Santa Claus yang merupakan tokoh fiktif belaka.
Beberapa Sumber:


1. Kristen Kuno
Dalam sejarah Kristen kuno, ada  Santo Nikolas (Santo yang dikenal baik hati dan suka member hadiah pada orang miskin) yang menjadi dasar cerita Santa Claus.
Well, pada awalnya rakyat/umat Kristen mengenang Santo Nikolas sebagai Santa Claus yang masih selalu datang saat Natal. Dan nama Santo Nikolas saat dibawa ke Amerika Serikat, perlahan-lahan menjadi  Santa Claus, coba saja melihat jika orang Amerika mengucapkan nama Santo Nikolas, mereka akan mengucapkan dengan tulisan Saint Nicholas dan kamu akan menemukan sedikit jawaban mengapa namanya bisa berubah menjadi Santa Claus, terdapat beberapa bentuk ucapan yang agak mirip.
Kalau kamu melihat gambaran Santa Claus, itulah Santo Nikolas, kegemaran beliau adalah mengenakan baju berwarna merah dan memberi hadiah pada anak-anak miskin yang menderita, setiap malam.

2. Rakyat Jerman
Kalau cerita rakyat Jerman ini, ada setelah kemunculan Santo Nikolas dan Dewa Odin, merupakan sebuah kisah folklore yang beredar cepat karena disertai dengan beberapa bukti serta ketakutan masyarakat.
Kisahnya diawali dengan adanya setan yang berkeliaran tiap malam dan masuk melalui cerobong asap dan menculik anak-anak atau memakan mereka di sana dengan mengeluarkan isi perut mereka. Untungnya ada seorang Kristen yang berhasil menjebak setan tersebut dengan sebuah borgol dalam nama Tuhan Yesus, atau simplenya, si setan tersebut disegel dalam nama Tuhan Yesus dan menuruti kehendak orang Kristen tersebut untuk menyampaikan hadiah melalui cerobong asap dan mengubah penampilannya, tetapi pada akhirnya si setan memilih kembali ke neraka

3. Dewa Odin
Kisah Dewa Odin ini merupakan kisah untuk menyenangkan atau menghibur anak-anak pada waktu kepercayaan dewa-dewa Yunani.
Yaitu pada saat perayaan Yule, Dewa Odin akan lewat dan anak-anak meletakkan makanan bagi kuda tunggangan dewa Odin sehingga sang dewa memberi mereka hadiah sebagai gantinya.

4. Tiongkok
Ternyata nggak hanya di daerah luar Asia, dari daerah Tiongkok juga ada kisah mengenai Santa Claus, tetapi bukan dengan penampilan seperti yang biasa kita lihat, di Tiongkok ada seorang kakek yang suka memberikan hadiah dan beliau disebut Kakek Hadiah.

5. Belanda
Di Belanda, Santo Nikolas (lebih sering disebut "De Goede Sint" ) dibantu oleh seorang budak, yang disebut Zwarte Piet ("Piet Hitam"). Beberapa kisah melukiskan Zwarte Piet memukul anak nakal dengan tongkat atau memasukan mereka ke dalam karung dan membawa mereka ke Spanyol. Beberapa berpendapat legenda Zwarte Piet menjadi rasis karena itu merujuk kalau Santo Nikolas menggunakan budak Afrika bekerja untuknya dalam hari sebelum pakjesavond (5 Desember — hari saat kado dibuka)
Menurut tradisi, Sinterklaas memiliki Piet untuk berbagai macam hal,: Piet merupakan navigasi untuk keretanya dari Spanyol menuju Belanda, atau Piet untuk memanjat atap untuk memasukan hadiah kedalam cerobong asap. Beberapa tahun banyak cerita telah muncul, paling banyak dibuat oleh orang tua untuk membuat anak-anak tetap percaya kepada Sinterklaas dalam kebijaksanaan dan untuk menghilangkan kelakuan yang buruk. Dalam beberapa kasus, Piet agak ceroboh dalam pekerjaan, seperti Piet sebagai navigasi {Bahasa Belanda "wegwijs piet") menunjuk ke arah yang salah. Ini lebih sering digunakan untuk memberikan komedi kecil dalam parade tahunan saat Santo Nikolas datang ke Belanda, dan juga bisa digunakan untuk kemajuan anak-anak di sekolah dengan membuat Piet memberikan jawaban yang salah, sebagai contoh, sebuah soal matematika yang sangat sederhana seperti 2+2, sehingga anak-anak dapat diyakinkan untuk memberikan jawaban yang benar.

6. Cerita Modern
Gambaran Pra-Modern tentang Sinterklaas yang suka memberi hadiah dari sejarah gereja dan cerita rakyat bergabung dengan karakter Inggris Father Christmas untuk membuat karakter yang diketahui oleh orang Inggris dan Amerika Serikat sebagai Santa Claus. Father Christmas pada abad ke 17 di Inggris, dan dia masih ada pada zaman itu, menggambarkannya sebagai orang yang berjanggut memakai baji yang panjang, hijau, jubah berbulu. Dia melambangkan jiwa dari semangat natal, dan digambarkan dalam "Hantu Hadiah Natal" dalam novel A Christmas Carol oleh Charles Dickens.
Kisah ini juga didasari dari kisah Santo Nikolas.

7. Amerika
Nah, sayangnya kalau dari Amerika sendiri, awal mula Santa Claus belum jelas, pada dasarnya inti dari kisah yang didengar di Amerika tentang Santa Claus adalah Santo Nikolas yang suka memberikan hadiah bagi anak-anak

8. Italia
Dari negeri pizza ini pun mengenal kisah Santa Claus Sebelum sisa jenazah Nikolas dipindahkan ke Italia, orang Italia percaya akan cerita mengenai seorang nenek sihir yang bernama Befana. Ia mendapatkan tugas dari malaikat untuk memberikan hadiah kepada Yesus pada saat Yesus dilahirkan, seperti juga orang majus, tetapi karena kelalaiannya ia datang terlambat. Oleh sebab itu Befana mendapat hukuman tiap tahun sebelum kelahiran Yesus, ia harus memberikan hadiah sebanyak mungkin kepada anak-anak kecil yang tidak mampu.
Kepercayaan yang lebih bersifat animisme ini dianut oleh banyak orang Italia, maka dari itu para pemuka agama di Italia mengambil keputusan agar kepercayaan dari nenek sihir Befana ini dialihkan saja kepada Sinterklas. Diharapkan bisa memulihkan citra dan nama baik dari orang Katolik sekalian mengalihkan kepercayaan animisme mereka, menjadi lebih percaya kepada Tuhan.
Inilah awal dari kepercayaan bahwa Sinterklas selalu memberi hadiah kepada anak-ank pada saat hari ulang tahunnya. Bahkan pengalihan ini memberi efek sampingan lainnya seakan-akan ada dua Sinterklas, yang satu sebagai pelindung para pelaut sedangkan yang lain ialah pelindung dari anak-anak dan dua-duanya berasal dari Myra (Turki).


Jadi Santa  Claus cuma tokoh fiksi belaka


Merry Christmas!!





dikumpulkan dari banyak file dan folklore oleh : Kristina Andita Kaaro

4 komentar:

  1. Apa iya Santa Claus cuma fiktif?

    BalasHapus
  2. padahal aku suka santa claus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, tapi itu kan cuma cerita fiktif belaka yang diadakan agar Natal lebih meriah dan terkadang dimanfaatkan iblis untuk bisa mencuri perhatian anak-anak dari kelahiran Yesus Kristus :)

      Hapus