Sabtu, 22 Desember 2012

Energi Gelap

Energi gelap bukanlah energi jahat dari para penyihir di dalam beberapa cerita folklore, melainkan energy gelap yang akan kubahas ini berkaitan dengan terbentuknya dan pengisian alam semesta. Energi gelap menyusun sekitar 70 persen alam semesta dan beberapa teori mengusulkan kepadatan energi gelap dapat berubah seiring waktu.
Salah satu cara untuk menguji hipotesis dengan mengukur tingkat ekspansi dari waktu ke waktu yang harus meninggalkan rongga kosmik. Fluktuasi kuantum alam semesta awal menyebabkan variasi kepadatan materi primordial.
Berbeda dengan Materi Gelap, energy gelap adalah sebuah hipotesis ilmuwan tentang energi yang mengisi seluruh alam semesta dan memiliki tekanan negative yang super kuat…
Efek dari adanya tekanan negatif secara kualitatif serupa dengan memiliki gaya pada skala besar yang bekerja secara berlawanan terhadap gravitasi. Menggunakan efek seperti itu sekarang merupakan cara yang sering dilakukan untuk menjelaskan pengamatan mengenai pengembangan alam semesta yang dipercepat dan juga adanya bagian besar dari massa yang hilang di alam semesta.
Maka dimulailah penelitian di tahun 1998 yang dilakukan oleh High-Z SN Search Team pimpinan Dr. Brian Schmidt dan Supernova Cosmology Project (SCP) pimpinan Dr. Saul Perlmutter, Dua bentuk energi gelap yang diusulkan adalah konstanta kosmologi, suatu energi yang kerapatannya tetap dan secara homogen mengisi ruang, danquintessence, suatu medan dinamis yang kepadatan energinya dapat berubah dalam ruang dan waktu. Membedakan antara keduanya memerlukan pengukuran berketelitian tinggi dari pengembangan alam semesta untuk dapat mengerti bagaimana kecepatan pengembangan berubah terhadap waktu. Laju pengembangan ini bergantung pada parameter persamaan keadaan kosmologi.  radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, pelensaan gravitasi, usia alam semesta,nukleosintesis dentuman dahsyat, struktur kosmos berskala besar dan pengukuran dari parameter Hubble, dan juga pengukuran Supernova yang lebih baik. Semua elemen ini konsisten dengan model Lamda-CDM.
Supernova tipe Ia memberikan bukti paling langsung dari adanya energi gelap. Dengan mengukur kecepatan dari objek yang menjauh menggunakan pengukuran pergeseran merah, yang merupakan efek Doppler radiasi dari objek yang menjauh.
Jarak ke supernova dapat digambar terhadap kecepatan, dan inilah yang digunakan untuk mengukur sejarah pengembangan alam semesta. Pengamatan ini menunjukkan bahwa alam semesta tidak mengalami perlambatan, yang seharusnya akan terjadi pada alam semesta yang didominasi oleh materi, tetapi justru secara misterius mengalami percepatan. Pengamatan ini dapat dijelaskan dengan membuat postulat tentang adanya sejenis energi yang memiliki persamaan keadaan yang negatif, yaitu energi gelap.
Keberadaan energi gelap, dalam bentuk apapun, juga memecahkan masalah yang disebut "massa yang hilang". Teori nukleosintesis dentuman dahsyatmengatur pembentukan unsur-unsur ringan pada awal alam semesta, seperti helium, deuterium, dan litium. Teori struktur kosmos berskala besar mengatur pembentukan struktur alam semesta, bintang, kuasar, galaksi dan gugus galaksi.

2 komentar: